MAKALAH DEMOKRASI SOSIALIS
BAB I PENDAHULUAN
A.PENDAHULUAN
Ketika kolonialisme dan imprealisme mengerogoti belahan bumi
mendahulukan kepentingan golongan dan pribadi, kemudian mencari cara
pandang yang berasal dari akal pikiran dialektis semata untuk menjadikan
dinamika kehidupan lebih baik dan impian menjadi kenyataan, para ahli
filsafat berlomba mencetuskan beberapa ideologi yang berpengaruh besar
dan diharapkan mampu merubah keadaan menjadi lebih baik, berangkat dari
itu muncul beberapa ideologi seperti faham feodalisme yang lahir dizaman
pertanian yang menggunakan banyak tenaga manusia untuk menghasil
produksi pertanian. Kemudian masyarakat berkembang menjadi masyarakat
kapitalis dimana kaum borjuis pemilik modal memperkenalkan mesin-mesin
untuk menghasilkan produk (seperti mesin penggiling gandum) untuk
mengantikan mutu tenaga manusia. Pemilik modal juga menindas
pekerja-pekerja dengan gaji yang murah dan banyak pekerja dinonaktifkan,
diakibatkan penindasan ini lahirlah Ideologi Sosialisme dari beberapa
cendiakawan untuk membela nasib pekerja, eksistensinya sebagai ideologi
yang membela hak-hak kaum proletar sangat berpengaruh besar bahkan
cita-cita sosialisme masih berkibar tinggi sampai saat ini.
BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
Demokrasi Sosialis adalah lanjutan perjuangan rakyat terlindas dengan
syarat-syarat dan dalam bentuk-bentuk baru melawan kaum kapitalis yang
ada di dalam negeri dan melawan kekuatan agresif dunia kapitalis yang
melingkupinya. Sesuai dengan perkembangan pembangunan sosialisme,
Demokrasi sosialis menunjukkan tiga segi pokok dalam penggunaan kekuatan
oleh golongan-golongan yang tertindas: Satu, Untuk membasmi kaum
kapitalis, untuk membela negara dan untuk memperkuat hubungan dengan
golongan-golongan progresif negeri-negeri lain. Dua, Untuk membebaskan
kaum pekerja daro golongan-golongan tertindas lainnya dari pemerasan
kaum kapitalis, untuk memperkuat persatuan golongan-golongan tertindas
dengan seluruh rakyat dalam pembangunan sosialis. Tiga, Untuk membangun
masyarakat baru, yaitu masyarakat sosialis. Bentuk perekonomian sosialis
tidak dapat timbuh dan berkembang dengansendirinya. Tumbuhnya dan
berkembangnya berlangsung dengan adanya pekerjaan berencana negara
sosialis dan kegiatan serta daya cipta pekerja. Negara sosialis
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan hal-hal itu, dengan membuat dasar
baru, hanya dengan mengenal dan menggunakan hukum-hukum keenomian yang
objektif, yakni hukum penyesuaian mutlak hubungan-produksi dengan sifat
tenaga-tenaga produktif serta hukum keenomian yang timbul kaena
syarat-syarat keenomian yang baru. Pimpina yang berdasarkan Demokrasi
sosialis menjamin terbentuknya suatu organisasi kerja masyarakat yang
lebih rasional dan efisien dari dalam kapialisme. Negara Demokrasi
sosialis dapat mengambil bermacam-macam bentuk yang dalam isinya tidak
berbeda satu sama lain. Demokrasi sosialis di USSR mengambil bentuk
diktator proletar, di Republik Rakyat Tiongkok ( RRT ) bentuk
demokrasinya rakyat, untuk republik indonesia diambil bentuki demokrasi
terpimpin. Semua bentuk yang sama dasar dan tujuannya itu dalam
pelaksanaannya dalam masing-masing negeri berbeda-beda, disesuaikan
dengan syarat-syarat khusus dan kepribadian Rakyat negeri itu
masing-masing.
B.PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI SOSIALIS
1. Keadilan
2. Kebebasan
3. Solidaritas
4. Keterlibatan luar negeri dalam pembuatan keputusan politik ada 2 pendekatan tentang keterlibatan luar negeri yaitu:
Pendekatan elitis Pembuatan kebijakan umum namun menuntut adanya
kualitas tanggapan pihak penguasadan kaum elit, hal ini dapat kita lihat
pada demokrasi perwakilan.
Pendekatan partisipaturi Pembuatan kebijakan umum yang menuntut adanya keterlibatan yang lebih tinggi.
5. Persaman diantara Negara Tingkat persamaan yang ditunjukkan
biasanya yaitu dibidang politik, hukum, kesempatan, ekonomi, social dan
hak.
6. Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh warga negara
7. Supremasi Hukum Penghormatan terhadap hukum harus dikedepankan
baik oleh penguasa maupun rakyat, tidak dapat kesewenang-wenangan yang
biasa di lakukan atas nama hukum, karena itu pemerintahan harus didasari
oleh hukum yang berpihak pada keadilan
8. Pemilu Berkala Pemilihan umum, selain mekanisme sebagai menentukan
komposisi pemerintahan secara periodik, sesungguhnya merupakan sarana
utama bagi partisipasi politik individu yang hidup dalam masyarakat yang
modern.
C. TOKOH DEMOKRASI SOSIAL
1. Vasos Lyssaridis, Pendiri gerakan sosial Demokrasi
2. Anggota sosialis International
3. Celement Attlee ( sering dilihat sebagai demokratis sosialis )
4. Jose Batlle y Ordonez
5. David Ben-Gurion
6. Zulfikar Ali Bhutto
7. Tommy Pouglass
8. Bob Hawks
9. Vitcor Adier
10. Frank P.Zeidler, Walikota Millwaukee, Wisconsin ( Terbesar Us Kota Untuk memiliki walikota sosialis )
11. Etienne Kabet
12. Robert Owen
13. Albert Brisban
D.KELEBIHAN SISTIM DEMOKRASI SOSIALIS
Rakyat mudah di kontrol, Diatur dan dikuasai Keadaan perekonomian
rakyatnya mayoritas sama, jadi tidak membeda-bedakan status sosial tiap
orang
E.KELEMAHAN SISTIM DEMOKRASI SOSIALIS Rakyat sulit di
kontrol,diatur dan di kuasai Keadaan perekonomian rakyatnya mayoritas
tidak sama, karena setiap individu sangat membeda-bedakan status sosial
tiap orang
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sosialisme ialah Paham yang bertujuan perubahan bentuk masyarakat
dengan menjadikan perangkat produksi menjadi miliki bersama dan
pembagian hasil secara merata disamping pembagian lahan kerja dan bahan
konsumsi secara menyeluruh. Dapat pula kita definisikan Sosialisme
adalah sistem hidup yang menjamin hak asasi manusia, hak sama rata
(equality), demokrasi, kebebasan dan sekularisme. Jaminan ini akan
mewujudkan keadilan secara keseluruhan. Pada abad 20, kata
“sosialisme” mendapat makna lebih luas. Sosialisme terpecah menjadi
Sosialisme Komunis dan Sosialisme Demokratis atau kini dikenal
Sosialisme Demokrat (Sosdem). Kedua paham yang ingin memperjuangkan
keadilan sosial lewat cita-cita demokrasi dan penghormatan terhadap hak
asasi manusia (HAM). Maka Sosdem sejak Perang Dunia II menjadi soko guru
demokrasi Barat. Pada masa ini istilah sosialisme digunakan untuk
pembedaan dengan indvidualisme Dalam perkembangannya hingga
pertengahan abad ke-20, sosialisme memiliki beberapa cabang gagasan.
Secara kasar pembagian tersebut terdiri dari pertama adalah Sosialisme
Demokrasi, kedua adalah Marxisme Leninisme, Ketiga adalah anarkisme dan
sindikalisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar